World Migratory Bird Day 2021

Burung undan kacamata (Pelecanus conspicillatus) yang sedang bermigrasi di Kabupaten Mimika, Papua. Foto: Ganjar Cahyadi
Burung undan kacamata atau pelikan (Pelecanus conspicillatus) adalah salah satu burung dari Famili Pelecanidae yang memiliki kemampuan migrasi. Dengan bentangan sayap hingga mencapai 2.5 meter, burung ini dapat terbang hingga jarak yang jauh dari sebaran geografis alaminya di Australia dan Pulau Tasmania (BirdLife International, 2021). Migrasi biasanya dilakukan pada saat musim dingin, untuk mencari sumber makanan ke wilayah yang lebih hangat. Saat ini, burung undan kacamata dikategorikan oleh IUCN sebagai spesies yang memiliki risiko rendah akan kepunahan (Least Concern). Hal ini berkaitan dengan sebaran geografis yang luas, ukuran populasi yang besar dengan tren yang stabil (BirdLife International, 2016).

Kawanan burung undan kacamata. Foto: Ganjar Cahyadi
Indonesia termasuk salah satu tujuan migrasi burung undan kacamata, khususnya di wilayah bagian timur mulai dari Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua (BirdLife International, 2016). Selain itu, burung ini juga pernah tercatat di Jawa Timur (Santoso & Sutopo, 2019). Meskipun memiliki sebaran geografis yang luas dan ukuran populasi yang besar, Pemerintah Indonesia memasukkan burung ini sebagai salah satu hewan yang dilindungi oleh negara. Hal ini diharapkan dapat membuat kelangsungan hidup dan pola migrasi serta habitat alami burung ini berupa lahan basah menjadi tetap terjaga.
Referensi/ References
BirdLife International (2016) Pelecanus conspicillatus. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22697608A93623945. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22697608A93623945.en. Downloaded on 05 May 2021
BirdLife International (2021) Species factsheet: Pelecanus conspicillatus. Downloaded from http://www.birdlife.org on 05/05/2021.
Santoso, N & Sutopo (2019) Habitat Conservation of Australian Pelican (Pelecanus conspicillatus Temminick 1824) in Mangrove Ecosystem of Bengawan Solo Estuary, Gresik Regency–East Java Province. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 394(1): p. 012031. IOP Publishing.
No Comments